Sabtu, 14 Julai 2018

Berita Mission Dewasa, Sabat 03, 21 Juli 2018


Berita Mission Dewasa
Sabat 03, 21 Juli 2018

Bermaksud Menobatkan Seorang Advent

Ki-Jo Moon, 71 Tahun
Korea Selatan

Ketertarikan saya terhadap Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah dimulai lama sebelum penginjil literatur mengetuk pintu rumah saya di Korea Selatan. Sebagai gembala suatu denominasi gereja Protestan mayoritas, saya sesungguhnya senang untuk mengerti pandangan-pandangan agama lain selain apa yang saya anut, juga saya membanding-bandingkan tulisan-tulisan dari Presbiterian, Metodis juga gereja Advent. Saya memperhatikan bahwa nampaknya buku-buku Advent itu ditulis oleh Ellen White. Saya heran mengapa begitu besar perhatian gereja terhadap wanita yang telah lama meninggal itu.

Pada saat yang sama, saya merasa ada sesuatu yang hilang dari gereja saya. Saya bertanya kepada seorang rekan pendeta mengapa kita tidak mengajarkan kepada siswa-siswi di seminari tentang kitab Daniel dan Wahyu. Jawab teman saya itu:"Oleh karena kita tidak nnengetahui banyak tentang kedua kitab tersebut:

Ketika saya mendengar jawaban tersebut, saya sementara terlibat melawan agama-agama bidat. Kebanyakan Kekeristenan di Korea Selatan mengelompokkan tiga kelompok agama sebagai bidat yaitu: Saksi Jehovah, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dan sekelompok orang Korea Selatan yang disebut Langit dan Bumi yang Baru. Saya mengenal seorang pemuda yang bergabung dengan Kelompok Langit dan Bumi yang Baru sangat sukar membujuk dia untuk tinggalkan keyakinannya tersebut, jadi saya pergi ke kantor pusat mereka dan menyampaikan kepada mereka pelajaran Alkitab. Setelah itu saya mencoba untuk menobatkan sekelompok pengikut Saksi Jehovah. Kemudian saya memutuskan untuk lebih mempelajari tentang gereja Advent dan saya mendapati bahwa tidak ada alasan bagi saya untuk menolak ajaran-ajaran gereja Advent.

Kemudian datanglah ke rumah saya seorang penginjil literatur Advent, (Sabat lalu telah menyampaikan kisahnya) yang bernama Hee-Sook Kim. Ketika ia memperkenalkan dirinya sebagai perwakilan dari percetakan Advent, dengan serta-merta saya berdoa: "Terima kasih Tuhan! Saya begitu penasaran dengan gereja Advent dan Tuhan telah mengutus seorang Advent datang ke rumahku"

Nyonya Kim memberiku sebuah traktat, biasanya saya tidak terlalu berminat terhadap hal-hal seperti ini dan selalu dibuang. Tetapi saat itu saya berpikir: "Mungkin ada sebuah serpihan kebenaran di dalamnya. Jika benar demikian, saya ingin mempelajarinya berkaitan dengan kehidupan kerohaniannya dan cobs untuk menarik dan menobatkan dia."

Apakah lni Bidat (Aliran Sesat)?

Sesudah itu, saya ingin berkunjung ke gereja dari Nyonya Kim untuk melihat dari dekat apakah benar denominasi Advent itu adalah bidat sebagaimana yang diajarkan oleh kebanyakan denominasi Kristen yang ada. Untuk beberapa saat saya pergi ke gereja Advent secara diam-diam, tetapi bagaimana pun juga istri saya menemukan secarik buletin gereja di antara barang-barang bawaanku, dan dengan segera konflik terjadi di antara kami. Saya rindu datang menghadiri kegiatan gereja Advent tanpa harus membuat istri saya marah ketika Nyonya Kim mengundang saya untuk datang ke seminar kesehatan yang akan diadakan di gereja Advent. Saya berpikir bahwa seminar ini akan menarik bagi istri saya, karena itu saya menyarankan Nyonya Kim untuk berbicara langsung dengan istri saya.

Saya tahu persis istri saya tidak akan suka pergi jika hanya untuk mendengarkan khotbah, tetapi melalui seminar kesehatan nampaknya merupakan jalan yang tepat untuk memperkenalkan gereja Advent kepadanya. Saya rindu agar istri saya boleh melihat bahwa orang Advent adalah orang yang bersahaja dan akrab satu dengan yang lainnya dengan selalu menyapa: "Halo, apa kabar. "Saya ingin istri saya memperhatikan cara mereka saat persekutuan makan bersama. Pada denominasi saya, gembala selalu duduk sebagai kepala meja dan dilayani makan siangnya. Tetapi pendeta-pendeta Advent membawa sendiri peralatan makannya dan mencari tempat duduknya sediri.

Seminar kesehatan itu telah melembutkan pikiran negarif istri saya terhadap gereja Advent. Kemudian, kami hadir di sebuah Kebaktian Kebangunan Rohani yang membahas tentang kitab Daniel dan Wahyu. Saya berpikir bahwa: "Hal ini sungguh berbeda. Kami memiliki banyak hal di gereja, tetapi pendeta Advent memberikan pelayanan makanan rohani yang hangat dan lezat bagi saya." Diakhir kebaktian itu, pengkhotbah menganjurkan saya untuk menerima baptisan. Tetapi istri saya mendesak saya untuk menunggu. la mengingatkan saya bahwa saya ini bukan saja sebagai gembala tetapi juga sebagai pemimpin senior dalam gereja. Saya tidak bisa menolak nasihat istri saya untuk menyelesaikan terlebih dahulu periode pelayanan saya sebagai ketua uni di gereja denominasi saya kemudian baru dibaptis.

Hari Sabat itu setelah memutuskan untuk menunda baptisan saya, istri saya melewatkan jadwal pelayanannya karena ia merasa tidak sehat. Sore itu, anggota gereja melawat ke rumah kami untuk memberikan dorongan semangat kepada istri saya. Pada saat kami sedang berbicara, ia berkata: "Engkau harus dibaptiskan!" Saya memandang heran kepada istri saya dan berkata: "Saya akan berdoa tentang hal itu. Jika ini adalah kehendak Tuhan, maka saya akan dibaptis."

Saat itu istri saya telah menentukan tanggal di kalender. "Tanggal 4 Februari 2017 sebagai tanggal yang paling baik untuk dibaptis," sahutnya.

Saya tidak dapat percaya dengan apa yang saya dengarkan! Istri saya membujuk saya untuk dibaptis seminggu lebih awal dan sekarang ia pun meminta untuk dibaptiskan bersama dengan saya!

Hidup saya dipenuhi dengan kebahagiaan setelah menerima baptisan di bulan Februari 2017. Saat ini, sambil duduk, Saya memandang ke depan dan mendengarkan khotbah-khotbah pada setiap hari Sabat.

Saya ingin menobatkan seorang penginjil literatur Advent, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, sayalah yang ditobatkan.

Oleh Ki-Jo Moon, seperti yang diceritakan kepada McChesney.

Ki-Jo Moon, umur 71 tahun, pernah melayani sebagai gembala sebuah denominasi pemelihara hari Minggu selama 37 tahun. Sabat depan kita akan mengikuti cerita pengalaman dari istri Ki-Joo Moon.

Pos Misi :

- Dengan penduduk sebanyak 75.916.000 jiwa dengan lahan seluas 38.000 mil persegi (100.000 kilometer persegi, Korea Selatan menjadi salah satu tempat terpadat di dunia.

- Di Korea, ketika Anda lahir, Anda akan dianggap sudah berusia setahun.

- Universitas Sahmyook didirikan pada tahun 1906 sebagai sekolah yang kecil bernama Sekolah Tinggi Euimyung oleh misionaris Advent Amerika untuk meningkatkan mutu pekerja gereja di Korea. Pernah ditutup sebanyak dua kali, pertama ketika Jepang berkuasa terhadap Korea dan kedua pada saat terjadi perang Korea. Saat ini ada sebanyak 5.787 mahasiswa, 86 persen dari mereka adalah bukan Advent.


Selamat Hari Sabat! Tuhan memberkati!
21 Juli 2018

Sabtu, 7 Julai 2018

Berita Mission Dewasa, Sabat 02 Juli 14, 2018


Berita Mission Dewasa
Sabat 02, 14 Juli 2018

Mengasihi Dua Pendeta

Oleh : Hee-Sook Kim, 64 Tahun
Korea Selatan

Dua penginjil literatur bersama dengan saya masuk dari pintu ke pintu di sebuah kota kecil dekat Ibu Kota Korea Selatan, Seoul. Ketika kami sedang menyusuri jalanan, kami melihat sebuah spanduk besar bertuliskan iklan tentang suatu acara retret dari para pelajar denominasi pemelihara hari Minggu. Kami putuskan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Pada spanduk tersebut tertulis alamat yang menuntun kami menuju ke rumah sepasang suami istri yang ternyata keduanya adalah gembala pada suatu denominasi pemelihara hari Minggu terbesar di Korea Selatan. Tetapi sesungguhnya kami tidak mengetahui hal itu sampai mereka membukakan pintu bagi kami.

Kami datang dari percetakan Korea, dan kami datang ke sini untuk menawarkan beberapa buku," sahutku.

Saya begitu terperanjat, sang suami mengenal nama dari Percetakan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dengan segera ia bertanya: "Mengapakah Anda ke gereja pada hari Sabtu?" Saya kemudian hubungkan pertanyaan itu dengan cerita Penciptaan dalam Kitab Kejadian. Saya menjelaskan bagaimana Allah telah menciptakan dunia ini dalam enam hari dan la berhenti pada hari yang ketujuh, Sabat, dan menguduskannya. Saya memberikan kepada suami istri tersebut pelajaran Alkitab dan berjanji untuk membawakan mereka pelajaran kedua pada pekan pertemuan itu juga.

Kami pun berbicara lebih jauh, Saya memperhatikan bahwa sang bapak, yang bernama Ki-Jo Moon, tahu banyak tentang isi Alkitab. Dan saya dapati bahwa sang bapak ini telah melayani sebagai gembala selama 30 tahun, sedangkan istrinya sudah melayani sebagai gembala juga selama 10 tahun. Jadi, saya tidak menyampaikan lagi pelajaran Alkitab untuk kunjungan saya berikutnya. Namun saya memperkenalkan kepada pasangan suami istri gembala itu dengan seri buku tulisan Ellen G. White yaitu seri Alfa dan Omega terdiri atas lima buku yaitu: Para Nabi dan Bapa, Para Nabi dan Raja, Kerinduan Segala Zaman, Kisah Para Rasul dan Kemenangan Akhir—biasanya harga buku itu 300.000 won Korea, atau kira-kira 265 dolar AS atau setara dengan Rp 3.445.000 (1 dolar = Rp. 13.000). Harganya lumayan mahal, tapi saya berkata bahwa mereka boleh memiliki buku ini dengan gratis.

Sang suami terkesan serta tertarik tentang kitab Daniel dan meminta saya untuk menyampaikan beberapa informasi tentang hal itu. Pada kunjungan saya berikutnya, saya membawa buku komentar kitab Daniel dan Wahyu.

Kemudian sang suami mengirimkan kepada saya pesan sebagai berikut: "Nampaknya saya telah belajar Alkitab untuk tingkat yang paling tinggi sepanjang hidup saya," tulisnya. "Apakah saya dapat berkunjung ke gereja Anda?"

Sang bapak gembala nampaknya cukup terkesan dengan pelayanan gereja saat itu sehingga beberapa kali ia kembali dan beribadah bersama. Tetapi kemudian tiba-tiba dia tidak datang lagi. Saya heran, apa yang sebenarnya telah terjadi. Setiap saya telpon untuk bertanya, ia selalu memberikan jawaban yang bertele-tele, sibuk atau kurang sehat. Ahirnya saya mendapati bahwa istrinya telah melarang dia untuk pergi ke gereja Advent. lstrinya berkata: "Kamu adalah gembala. Seharusnya kamu malu! Kamu seharusnya tidak melakukan hal semacam ini." Namun demikian saya masih mengundang bapak gembala itu untuk datang ke gereja.

Kira-kira tujuh tahun setelah pertemuan kami pertama, saya menghubungi bapak gembala dan mengundang beliau untuk menghadiri satu seri seminar kesehatan di gereja Advent. Dalam seminar itu diajarkan tentang detoksifikasi melalui membuat jus-jus segar dan berfariasi yang semuanya bertujuan untuk pembersihan tubuh.

Pada saat saya menyampaikan kepada bapak gembala tentang detoksifikasi, ia pun berkata: "Adalah lebih baik jika Anda berbicara tentang hal ini kepada istri saya." Jadi, saya pun menghubungi ibu gembala, dan ia setuju pergi ke acara seminar bersama bapak gembala. lnilah pertama kali ibu gembala menunjukkan ketertarikannya kepada gereja Advent.

Setelah itu, bapak dan ibu gembala ini diundang lagi untuk menghadiri seri Kebaktian Kebangunan Rohani. Bapak gembala terlihat sangat yakin dengan pekabaran yang didengarnya, namun dia masih belum pasti apakah ia akan bergabung dengan gereja Advent. Jadi, saya pun mengundang bapak dan ibu gembala ini ke acara Kebaktian Kebangunan Rohani untuk kedua kalinya. Mereka hadir setiap malam dan menyatakan: "Kami terharu dengan pekabaran ini."

Delapan tahun setelah pertemuan pertama kami, pada bulan Februari tahun 2017, bapak dan ibu gembala itu pun dibaptiskan bergabung ke dalam persekutuan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Pekabaran Firman Allah dan pekabaran kesehatan kita mampu mengubah kehidupan!

Oleh : Hee-Sook Kim, seperti yang diceritakan kepada McChsney.

Hee-Sook Kim umur 64 tahun seorang Penginjil Literatur di Korea Selatan. Sabat depan kita akan ikuti cerita dari sisi suami.

Fakta Singkat :

- Korea Selatan memiliki 715 gereja dengan keanggotaan sebanyak 247.143 jiwa. Jumlah penduduk 75.916.000, itu berarti di antara 307 pendudukada 1 anggota Advent.

- Lebih dari 50 persen penduduk Korea tidak mempunyai keanggotaan pada denominasi agama apa pun, sementara itu 28 persen penduduk beragama Kristen dan 16 persen beragama Budha.

- Kota Metropolitan Seoul adalah Ibu Kota Negara Korea yang menjadi tempat tinggal lebih dari 25 juta penduduk yang menjadikan kota Seoul sebagai kota terbesar ketiga di dunia.


Selamat Hari Sabat!
14 Juli 2018

Disalin semula : A. A. Pondili